Sabtu, 26 Januari 2008

Pendeta naik Haji

Seorang haji bertetangga baik dengan seorang pendeta, rumah mereka berada disebuah lembah dan pada musim penghujan sering kebanjiran. Suatu ketika, hujannya cukup deras, sehingga air cukup tinggi. Karena Pak Haji badannya tinggi besar, dalam perjalanan menuju tempat pengungsian, ia menggendong Pak Pendeta agar tidak tenggelam.

"Apakah Pak Haji pernah mendengar seorang pendeta naik haji?" tanga Pak Pendeta.

"Ah, yang benar saja Pak Pendeta, mana ada?" jawab Pak Haji.

"Lah, yang saya lakukan ini, apa?" kata Pak Pendeta lagi.

"Wah, kalau berita tentang seorang haji membaptis pendeta, apakah Pak Pendeta sudah pernah melihat?" balas Pak Haji

"Ah, yang benar saja, Pak Haji!"

"Pak Pendeta tidak percaya? coba lihat ini!" jawab Pak Haji seraya melepaskan gendongannya.

Kamis, 03 Januari 2008

Nasehat para ibu

Selama berabad-abad, ibu selalu memberi nasihat yang baik dan pepatah yang patut dicatat pada anak mereka. Dan berikut ini hanya beberapa contoh kecil:

Ibu Monalisa
"Aku dan ayahmu sudah mengeluarkan uang banyak untuk membeli kawat gigimu, Mona ... apa hanya itu senyum paling lebar yang bisa kau berikan pada kami?"

Ibu Colombus
"Aku tidak peduli kau menemukan apa, Christoper... setidaknya kan kau bisa menulis surat padaku?!"

Ibu Albert Einstein
"Tapi, Albert ... ini kan acara pemotretan SMUmu, apa kau tidak bisa merapikan rambutmu sedikit? Pakai gel, mousse, atau apalah...?"

Ibu Michael Angelo
"Mike, apa kau tidak bisa melukis di tembok saja seperti anak-anak
lain? Kau tidak bisa membayangkan ya, susahnya membersihkan lukisanmu di langit-langit?!"

Ibu Batman
"Mobilmu bagus, Bruce. Tapi apa kau sadar seberapa mahal asuransinya?"

Ibu Superman
"Clark, ayahmu dan aku sudah membicarakan ini dan kami memutuskan untuk memberimu saluran telepon sendiri, supaya kau tidak usah sering-sering masuk ke boks telepon umum"

Ibu Thomas Edison
"Tentu saja aku bangga kau menemukan bola lampu listrik ... Thomas
sekarang matikan lampu itu dan pergi tidur!"